R. NGABEHI SETIJO SUDJANA Kakung Putri.

MENURUT KETERANGAN BOBBY, n Almarhumah ibunya dan beberapa orang lagi non keluarga:


Berasal dari Kebumen / Purworejo, Putra dari Eyang Condro [Abdi Keraton juga] , Trah Bagelen dan Trah Honggowongso.


Kakak Beradik berjumlah 6/12 orang [?],   Diantara kakak dan adik2 nya Diantaranya adalah Kyahi Beskalan Solo, dan Berputra:

Jendral Darwo Sugondo,  Laksmana Udara Adi Sumarmo, Dr. Suratiman [sp. THT], Mbak Heny Nogogini [Caleg PDIP Solo 2009 (3 Serangkai Solo) ].

R. Nganten Setijo Sudjana [ Eyang Setijo Putri] [Nama asli Siti Sumarwah], Berasal dari keluarga Mangkunegaran.

Kalau di hitung Mulai dari  Sri Mangkunegara I [Eyang P. Sambernyawa], Maka Bobby Meidianto adalah Generasi ke 7-8. Lebih tua dari Generasi Gusti Jiwo [Sri Mangkunegara 9 sekarang; Ayahanda Paundra Karna Jiwo].


Putra R. Ngabehi Setijo Sudjana sendiri asli berjumlah 2 orang perempuan :

Ny. Sri Sedjati [ Ir.Hj. Sedjati Pradipto almh] [Mantan Kepala Pertamina  Pangkalan Brandan, & Balikpapan & Samarinda] dan Ny.Sri Rahayu [ibunda Bobby Meidianto].

Beliau Bekerja sebagai Abdi Dalem Keraton Solo juga namun juga Menjabat sebagai  Kepala PU Solo saat itu.

Rumah Kediaman Aslinya saat itu sebenarnya di Kampung Mertotulutan Solo, Namun akhirnya terpaksa pindah ke Tempelrejo Madyataman Solo itu, sebab hancur di berondong Tank/Panzer Belanda, sebab SLAMET RIYADI yg sahabat Jendral Darwo Sugondo beserta Jendral Darwo yg berdua kala itu masih muda remaja dan belum berpangkat, main ke rumah Eyang Bobby Meidianto itu, namun ketahuan mata2 Belanda dan lalu rumah itu di kepung. Sepeda Motor Harley/BSA milik Slamet Riyadi hasil rampasan , di sembunyikan di Pawuhan [ tempat sampah kuno ]. Karena tak keluar juga maka tentara Belanda yg mengepun tempat itu menembaki secara membabi buta tempat itu dan begitulah ceritanya. Namun hebatnya , tak ada jatuh korban satupun dari keluarga Setijo Sudjana Tsb.


Terkenal amat sangat Sosial bahkan sampai akhir hayat beliau, banyak orang ditolongnya tanpa pamrih untuk jadi orang berguna dan berkehidupan baik, Bahkan hingga saat Meninggal pun beliau hidup dalam kondisi kekurangan.

Seorang yang di tolongnya adalah Bapak Suyatno almarhum, yaitu seorang dari buruh PU juga yang lalu bahkan sampai Bapak Suyatno meninggal itupun setelah menjadi pensiun dari jabatannya sebagai kepala PU SOLO juga.

Keluarga Bapak Suyatno dg keluarga Bobby menjadi saudara , dan seperti Ayah dan anaknya Bobby Meidianto dg Bapak Suyatno almarhum, begitu pula dengan Putra Putri Bapak Suyatno itupun Bobby seperti adik kakak saja.

Sifat itupun menurun kepada Bobby dan kakak2nya termasuk kepada Ketuk/Devi Rahcyuanto.

Bobby Sendiri bukan sekali dua rela berhutang kepada orang lain untuk membiayai pernikahan kawan2nya dan biaya opname di RS kawan2nya.

Begitu juga dengan Ny. Ir.Hj. Sri Sedjati Pradipto, kakak dari Ny. Sri Rahayu Itu.

http://bobbymeidianto.wordpress.com/2-bobby-meidianto-penjelasan-singkat/r-ngabehi-setijo-sudjana/